Senin, 23 Juni 2014

OLAHRAGA PERMAINAN





MAKALAH
TUGAS OLAHRAGA PERMAINAN
 


 
Di susun oleh :
1.         Imam Taufik                                   ( 201210167 )



FAKULTAS PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UNIVERSITAS ABDURRACHMAN SALEH
TAHUN AJARAN 2012 - 2013




BAB 1
PERMAINAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN ALAT
1.1  GOBAG SODOR

1.1.1   Deskripsi Singkat
Permainan Gobag Sodor terkenal di wilayah Pulau Jawa. Banyak yang mengatakan bahwa permainan ini berasal dari daerah Yogyakarta. Nama Gobak Sodor berasal dari kata gobag dan sodor. Kata gobag artinya bergerak dengan bebas. Sedangkan sodor artinya tombak.
Dahulu para prajurit mempunyai permainan yang bernama sodoran sebagai latihan keterampilan dalam berperang. Sodor ialah tombak dengan panjang kira-kira 2 meter, tanpa mata tombak yang tajam pada ujungnya.

1.1.2.   Pemain
Jumlah pemain dalam permainan Gobag Sodor harus berjumlah genap antara 6-10 anak. Kemudian dibagi menjadi dua tim, tim jaga dan tim serang. Jadi tiap tim beranggotakan 3-5 anak. Pemain dalam Gobag Sodor biasanya anak laki-laki, karena permainan ini menguras banyak tenaga. Tetapi kadang-kadang anak perempuan juga bisa memainkannya asalkan kedua tim harus mempunyai komposisi pemain yang seimbang baik jenis kelamin maupun umurnya. Hal ini untuk menghindari timpang kekuatan yang sangat mencolok pada salah satu tim.

1.1.3.   Iringan Permainan
Dalam bermain Gobag Sodor tidak diperlukan iringan, baik yang berupa lagu atau suara musik apapun juga.

1.1.4.   Persiapan
Yang perlu dipersiapkan dalam permainan ini adalah lapangan Gobag Sodor yang berbentuk persegi panjang. Kemudian antar garis panjang ditarik garis melintang sehingga terbentuk beberapa persegi panjang. Setelah itu tarik garis tengah yang tegak lurus dengan garis melintang sehingga akan terbentuk banyak petak yang sama besar. Garis ini disebut garis sodor.


5. Aturan Permainan .
Beberapa peraturan dalam permainan Gobag Sodor adalah sebagai berikut:
a. Masing-masing pemain dari tim jaga harus bergerak di sepanjang garis melintang yang telah ditentukan. Jadi kakinya harus selalu menginjak garis tersebut.
b. Yang boleh melalui garis sodor hanyalah penjaga garis melintang pertama yang juga sebagai sodor.
c. Masing-masing pemain tim serang, dari pangkalan harus berusaha melewati semua garis melintang. Dan jika salah satu pemain saja bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh tim jaga maka tim serang menang.
d. Bila pemain tim jaga bisa menyentuh salah satu pemain tim serang, maka tim jaga menang. Lalu tim jaga berganti menjadi tim serang, begitu seterusnya.
e. Jika satu petak terisi 2 atau lebih pemain maka tim serang kalah, dan berganti jadi tim jaga.
6. Jalannya Permainan .
Pemain dibagi mana yang ikut menjadi tim jaga dan tim serang. Masing-masing tim memilih salah satu anggotanya untuk menjadi ketua yang bertugas sebagai sodor. Dari gambar di atas misalnya, yang menjadi sodor tim jaga adalah A dan dari sodor tim serang adalah F. Tim serang berkumpul di pangkalan, sementara tim jaga berdiri di garis-garis melintang yang telah ditentukan ketuanya.
Dari gambar di atas, A sebagai sodor akan menjaga garis ef di sebelah kiri. B menjaga garis gh di sebelah kanan. C menjaga garis ij di sebelah kiri. D menjaga garis kl di sebelah kanan. Dan E menjaga garis mn di sebelah kiri. Jadi jika dilihat dari depan akan terlihat posisi tim jaga berbentuk zig-zag. A sebagai sodor selain bergerak di garis ef  juga bisa bergerak di garis cd.


Tim Serang Berusaha Memasuki Lapangan
Tim serang harus berusaha untuk masuk ke dalam petak-petak hingga dapat berada di belakang garis mn. Kemudian berusaha kembali lagi ke pangkalan. Apabila seorang pemain tim serang bisa kembali lagi ke pangkalan tanpa tersentuh oleh tim jaga, maka tim serang menang dan mendapatkan poin.
Tetapi jika salah satu pemain tim serang tersentuh oleh tim jaga sebelum sampai ke pangkalan lagi, maka tim serang dinyatakan kalah. Setelah itu tim serang berganti menjadi tim jaga, dengan F sebagai sodor. Jika 2 atau lebih pemain tim serang berada di satu petak, maka tim serang kalah dan berganti menjadi tim jaga. Demikianlah tahapan permainan gobag sodor yang bisa diserangkan berulang kali.
Tim Serang Berusaha Kembali ke Pangkalan.

7. Manfaat
Diantara manfaat yang dapat diambil dari permainan Gobag Sodor adalah :
a.   Melatih kerja sama dalam tim.
b.  Melatih kepemimpinan.
c.   Mengasah kemampuan otak.
d.  Mengasah kemampuan mencari strategi yang tepat.
e.  Meningkatkan kekuatan dan ketangkasan.









1.2 BENTENGAN

1.2.1   Deskripsi Singkat
Permainan Bentengan sudah menyebar ke seluruh wilayah nusantara. Asal usul permainan ini tidak diketahui secara jelasnya, namun yang pasti permainan ini sudah sejak lama dikenal dan dimainkan masyarakat. Permainan ini biasa dilakukan di malam hari, terutama di malam terang bulan.

1.2.2   Pemain
Permainan ini pada umumnya dilakukan paling sedikit delapan orang anak dan makin banyak pemain maka semakin meriahlah permainan ini. Pemain umumnya adalah anak laki-laki karena permainan ini memerlukan banyak tenaga untuk berlari.
1.2.3   Iringan Permainan
Permainan ini tidak memerlukan iringan baik berupa nyanyian maupun suara musik tertentu.
1.2.4   Persiapan
Yang perlu dipersiapkan dalam permainan ini adalah lapangan atau tempat luas yang terdapat minimal dua batang pohon atau tiang yang nantinya digunakan sebagai benteng. Jarak antar benteng minimal sepuluh meter.
1.2.5   Aturan Permainan
Sebelum memulai permainan ini sebaiknya menentukan peraturan-peraturan yang harus disepakati. Beberapa peraturan yang biasanya diterapkan adalah :
a. Menentukan batas tempat bermain, sehingga pemain tidak boleh berlari melewati batas.
b. Pemain yang tersentuh oleh pemain lawan, dia harus menyerahkan diri ke kelompok lawan.
1.2.6    Jalannya Permainan
Pemain dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok memilih salah satu anggota untuk menjadi ketua kelompok tersebut. Biasanya yang dijadikan ketua adalah yang badannya besar dan larinya cepat. Setelah itu ketua kelompok menentukan sebuah pohon atau tiang yang digunakan untuk benteng permainan.
Kemudian antar ketua kelompok melakukan suit. Kelompok yang ketuanya kalah dalam suit (kelompok I) bertugas untuk menjaga bentengnya, sedangkan kelompok yang menang suit (kelompok II) bertugas untuk merebut benteng yang dijaga oleh kelompok I.
Selanjutnya anggota kelompok II menyebar dan yang kurang cepat larinya bersembunyi, lalu kelompok II mendekati benteng. Sedangkan kelompok I berusaha menjaga dan mempertahankan benteng, sehingga terjadilah saling kejar-mengejar antara anggota kelompok I dengan anggota kelompok II. Anggota kelompok I berusaha memegang anggota kelompok II, sedangkan di lain pihak ketua kelompok II berusaha untuk merebut benteng sambil menghindar agar anggotanya jangan sampai dapat dipegang oleh anggota kelompok I.
Kalau ada anggota kelompok I yang berhasil memegang anggota kelompok II, maka kelompok II dinyatakan kalah dan harus mengganti kelompok I untuk menjaga benteng. Sedangkan kelompok I berusaha untuk merebut benteng. Kalau ada kelompok I berhasil merebut benteng (cukup dipegang saja) maka kelompok I menang dan terus sebagai pihak yang akan merebut benteng.
Demikianlah permainan Bentengan ini berlangsung terus-menerus.
1.2.7   Manfaat
Diantara manfaat yang dapat dipetik dari permainan Bentengan adalah :
a. Mengasah kemampuan dalam memutuskan masalah.
b. Melatih kerja sama dalam tim.
c. Melatih kecepatan dalam berlari.
d. Sebagai hiburan yang menyehatkan.





1.3   PERMAINAN BINTANG BERALIH (kucing-kucingan)
Permainan kucing-kucingan merupakan satu diantara sekian permainan tradisional yang dimiliki oleh masyarakat jawa. Penamaan permainan ini tampaknya berasal dari perilaku dalam permainan, yaitu menirukan tingkah laku seekor kucing yang sedang mengejar atau menangkap mangsanya, khususnya tikus.
Asal usul permainan ini sudah menjadi milik masyarakat sehingga tidak atau belum diketahui secara pasti mengenai pencipta maupun tempat asalnya serta waktu permulaannya.
Waktu memainkan permainan kucing-kucingan sebenarnya dapat dilakukan siang maupun malam hari dengan catatan dalam keadaan terang atau pemain dapat melihat pemain lainnya. Namun demikian, biasanya dilakukan oleh anak-anak pada waktu senggang dan ini biasanya ada pada waktu sore hari. Sedangkan tempat permainan biasanya dilakukan dihalaman yang tidak harus luas, kira-kira bidang persegi berukuran minimal 3 meter.
Permainan ini dapat dilakukan oleh sembarang anak, baik laki-laki maupun perempuan yang telah memiliki kecepatan lari yang baik. Biasanya dilakukan oleh anak-anak usia sekolah antara 6-11 tahun.
1.3.1        Tujuan.
Mengisi waktu luang, melatih kelincahan dan kekompakan.
1.3.2        Manfaat.
Gembira, meningkatkan kebugaran, kelincahan, dan kekompakan.
1.3.3         Sasaran.
Anak-anak usia Sekolah Dasar .
1.3.4         Peraturan permainan .
1. Lapangan
Masing-masing penjaga bergandengan melingkar. Setelah itu ditempat berpijak kita kasih tanda melingkar dan tidak mudah hilang.
2.Penjaga
                        Kucing (yang jadi) .
3. Pemain
Masing-masing regu mengirimkan 5 pemain Sekolah Dasar putra/putri.
4. Lama Permainan
Lama permainan 2 x 15 menit (istirahat 5 menit)
5. Jalannya Permainan
Setelah diadakan undian, yang kalah jadi kucing. Dari sekian pemain diambil yang paling lincah. Yang menang undian jaga bergantian dengan melingkar dan tempat berpijak kita kasih tanda. Penjaga berusaha saling pindah tempat berpijak sekali dapat tukar tempat mendapatkan nilai satu. Dan seterusnya sampai waktu habis.
Dan si kucing berusaha merebut tempat berpijak pada mereka yang sedang mengadakan pergantian tempat, bila kucing dapat menempati tempat tersebut maka diadakan pergantian (yang jaga jadi kucing dan kelompok kucing menjadi penjaga).
6. Penilaian .
Setelah selesai permainan, jumlah nilai terbanyak menjadi juara .
















BAB II
PERMAINAN MENGGUNAKAN ALAT
Balap karung adalah salah satu lomba yang selalu diadakan hampir di setiap daerah ketika memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus setiap tahunnya. Namun konon, adanya permainan balap karung tidak sejak Indonesia merdeka, melainkan sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Waktu itu permainan sering dilalukan oleh anak-anak usia 6-12 tahun pada saat ada acara-acara keramaian atau perayaan di sekolah-sekolah Belanda atau di kampung-kampung. Seiring perkembangan zaman, saat ini permainan juga dilakukan oleh orang dewasa di perkantoran dan pabrik-pabrik untuk ikut memerihkan hari kemerdekaan Indonesia.

2.1.1   Pemain
Permainan balap karung dapat dikategorikan sebagai permainan segala umur (anak-anak, remaja dan dewasa) yang dilakukan oleh kaum laki-laki maupun perempuan. Jumlah pemainnya antara 4--6 orang, baik dalam bentuk kelompok dengan anggota maksimal 2 orang maupun perseorangan. Selain pemain, lomba balap karung juga menggunakan wasit untuk mengawasi jalannya perlombaan dan menetapkan pemenang.

2.1.2   Tempat dan Peralatan Permainan
Permainan balap karung tidak membutuhkan tempat (lapangan) yang luas. Ia dapat dimainkan di mana saja, asalkan di atas tanah. Jadi, dapat di pekarangan rumah atau di tanah lapang. Luas arena permainan balap karung ini hanya sepanjang 5 - 10 meter dan lebar sekitar 3 - 4 meter yang dibagi menjadi 4 atau 5 jalur.
Sedangkan peralatan permainannya adalah: (1) kapur tulis atau pecahan genting untuk membuat garis batas antarpemain; (2) peluit untuk memberi aba-aba; dan (3) karung beras atau karung terigu ukuran lima puluh kilogram yang nantinya akan dikenakan oleh para pemain ketika berlomba.
2.1.3   Aturan Permainan
Aturan dalam permainan ini tergolong mudah, yaitu seseorang harus melompat memakai karung dari garis start menuju ujung lintasan dan kembali lagi garis start semula. Apabila permainan dilakukan secara berkelompok, ketika pemain telah kembali ke garis start maka ia akan digantikan pemain lain dalam regunya. Dan, regu yang berhasil mencapai garis start/finish dengan catatan waktu tercepat dinyatakan sebagai pemenangnya.
Sebagai catatan, perlombaan biasanya menggunakan sistem gugur karena jumlah pesertanya banyak. Jadi, apabila seseorang atau sebuah regu berhasil menang, ia harus melawan lagi pemenang yang lain. Sedangkan yang kalah dinyatakan gugur dan tidak dapat bermain lagi.
2.1.4   Jalannya Permainan
Permainan balap karung diawali dengan pengundian untuk menentukan regu atau pemain mana yang akan memulai. Cara menentukannya ada yang mirip seperti arisan yaitu menuliskan nama-nama pemain atau regu yang akan bermain dalam secarik kertas kecil lalu digulung dan dimasukkan ke dalam botol atau gelas kemudian dikocok. Apabila permainan beregu, maka dua regu yang gulungan kertasnya pertama keluar dari botol akan mendapat giliran pertama untuk bermain, sedangkan regu lainnya sesuai dengan urutan kertas yang keluar selanjutnya.
Setelah proses pengundian selesai, maka kedua regu yang terdiri dari dua atau tiga orang akan segera memasuki arena permainan. Selanjutnya, satu persatu dari anggota regu secara bergiliran akan melompat memakai karung dari garis start menuju ujung lintasan dan kembali lagi ke garis start semula untuk digantikan oleh anggota lain dalam regunya. Begitu seterusnya hingga seluruh anggota regu mendapat giliran untuk melompat dan regu yang lebih dahulu mencapai garis finis dinyatakan sebagai pemenangnya.
2.1.5   Nilai Budaya
Nilai yang terkandung dalam permainan yang disebut sebagai balap karung ini adalah: kerja keras, kerja sama, dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat para pemain untuk dapat mencapai garis finis secepat mungkin. Nilai kerja sama tercermin dari kekompakan para pemain ketika sedang bermain. Dan, nilai sportivitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima kekalahan dengan lapang dada.
2.2 Permainan Bola Bakar .
Permainan Bola Bakar dahulu dikenal dengan nama slagbal, yang berasal dari negeri Belanda, slagbal berarti bola pukul. Dalam permainan ini selain menggunakan bola kecil, tongkat pemukul, dan tiang. Juga menggunakan tong pembakar, sehingga hingga kini permainan ini dinamakan Bola bakar. Adapun bentuk dan cara bermainnya sangat sederhana dan mudah,sebagai berikut :
2.2.1   Sarana  yang digunakan .
Permainan Bola Bakar ini juga tidak lepas dari sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang berlangsungnya permainan ini, antara lain sebagai berikut
2.2.2        Lapangan
2.2.3   Alat yang di gunakan .
1.      Tongkat pemukul
2.      Bola
3.      Tiang hinggap (kayu)
4.      Papan hangus (kardus)
2.2.4           Jumlah pemain .
12 rang atau lebih
2.2.5        Wasit .
3 orang .
2.2.6        Jalannya permainan .
Permainan bola bakar dapat dilakukan oleh putra/putri maupun campuran dengan seorang kapten yang melakukan undian bersama wasit sebagai pengawasnya. Dalam permainan bola bakar ada beberapa perbedaan yang mendasar dari permainan kasti antara lain :
 Pemukul :
Setiap pemukul mempunyai kesempatan memukul 3 kali. Pukulan dinyatakan betul jika telah melewati garis muka dan jatuh di dalam garis salah dan perpanjangannya. Setelah melakukan pukulan, pemukul harus meletakkan tongkatnya ditempat semula dan berlari ketiang hinggap. Setiap pemain pemukul dapat dimatikan sebanyak 10 kali.
Penjaga :
Berusaha mematikan lawan baik dengan membanting bola ke tong pembakar maupun dengan melakukan tangkap bola.
2.2.7   Pergantian tempat .
Maksudnya adalah berganti tugas antara pemukul yang berubah menjadi penjaga kaena suatu sebab. Adapun sebab itu antara lain telah terjadi tangkap bola sebanyak 5 – 10 kali, tergantung kesepakatan sebelum pertandingan. Telah terjadi mati sebanyak 10 kali. Di dalam ruang bebas sudah tidak ada satupun pemain dari regu pemukul maupun pelambung.
2.2.8   Teknik melempar dan menangkap bola .
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara cara melempar dan menangkap dalam permainan bola bakar dengan cara melempar dan menangkap dalam permainan kasti. Karena dalam setiap permainan bola kecil, dalam hal ini, kasti, rounders, bola bakar, keppers  teknik melempar dan menangkap bola adalah sama.
2.2.9   Kesalahan ( mati ) yang dicatat wasit :
Tindakan pemukul yang dinyatakan mati oleh wasit adalah kesalahan memukul sebanyak 3 kali. Meletakkan kayu pemukul tidak pada tempatnya. Pada saat berlari pemain tidak menyentuh tiang hinggap yang dilaluinya. Pemain menggangu bola. Dan yang terakhir adalah pembakar telah memukulkan bola ke tong pembakar.
2.2.10   Nilai :
Seorang pemain akan mendapat skor / nilai jika memenuhi criteria sebagai berikut :
Seorang pelari akan mendapat nilai 2 jika pelari tersebut dapat memukul bola dan dinyatakan sah, dan berlari ketiang – tiang hinggap serta dapat kembali ke ruang bebas dengan pukulannya sendiri, dan tidak melakukan kesalahan dalam larinya.atau istilah dalam permainan adalah home run.
Seorang pemain yang melakukan pukulan sah dan berlari ketian g hinggap, berhenti disana untuk menunggu giliran pukulan berikutnya tiba, dan berlari kembali jika pukulan berikutnya dinyatakan sah dan kembali ke ruang bebas tanpa melakukan kesalahan, maka orang tersebut mendapat nilai 1. Seorang diberi nilai 0 jika tidak melakukan hal – hal yang diatas.
2.2.11   Bunyi peluit ( untuk wasit ) :
Untuk menyamakan asumsi dalam permainan antara wasit dan pemain, maka harus dibuat kesepakatan menggunakan kode / isyarat berupa tiupan peluit yang digunakan oleh wasit. Adapun macam dan jenis peluit yang dibunyikan adalah sebagai berikut :
1.      Peluit pendek sebanyak satu kali dimaksudkan jika pembakar telah membakar papan hangus ( sebagai tanda jika papan yang digunakan sekiranya tidak bisa didengar oleh pemain )
2.      Pendek sebanyak dua kali jika pukulan salah
3.      Tiupan panjang tiga kali adalah pada saat permulaan pertandingan, akhir pertandingan, awal istirahat, akhir istirahat, dan pada pertukaran tempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar